Satu-satunya Hal yang Memberikan Motivasi: Novak Djokovic Ungkap Alasan Enggan Pensiun
Novak Djokovic Ungkap Motivasi Utama yang Membuatnya Belum Pensiun dari Tenis

Satu-satunya Hal yang Memberikan Motivasi bagi Novak Djokovic
Novak Djokovic mengungkapkan bahwa mempertahankan gelar Olimpiade pada tahun 2028 di Los Angeles merupakan satu-satunya alasan utama ia masih terus bermain tenis. Petenis asal Serbia tersebut menyatakan bahwa Olimpiade adalah tujuan besar berikutnya dalam kariernya, bahkan melebihi Grand Slam yang biasanya menjadi target utama para atlet tenis.
Djokovic, yang kini berusia 38 tahun, akan berusia 41 saat Olimpiade Los Angeles 2028 digelar. Meski usianya tak lagi muda, ia tetap optimis untuk bisa tampil dan bersaing di level tertinggi. Andy Murray dari Inggris hingga kini masih menjadi satu-satunya pemain yang pernah mempertahankan gelar tunggal Olimpiade, dan Djokovic berambisi mengikuti jejak tersebut.
Dalam percakapannya dengan manajer sepak bola Slaven Bilic, Djokovic menuturkan, “Hal satu-satunya yang masih saya pikirkan secara profesional saat ini adalah Olimpiade 2028. Bermain untuk tim nasional adalah sesuatu yang spesial. Bahkan Grand Slam tidak terlalu menggugah saya seperti Olimpiade.”
Meski frekuensi turnamennya telah berkurang dalam beberapa musim terakhir untuk menjaga kondisi fisik, Djokovic tetap tampil kompetitif. Di Olimpiade Paris 2024, ia berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Carlos Alcaraz di partai final, melengkapi koleksi prestasi tertingginya termasuk empat Grand Slam, ATP Finals, Masters 1000, dan Davis Cup.
Selain itu, Djokovic menargetkan untuk berlaga di Olimpiade keenamnya, setelah sebelumnya meraih medali perunggu tunggal di Beijing 2008. Ini menunjukkan betapa besar keinginannya untuk terus mengukir sejarah di ajang olahraga terbesar dunia tersebut.
Sepanjang kariernya, Djokovic telah mengumpulkan total 24 gelar Grand Slam, menjadikannya salah satu petenis tersukses dalam sejarah. Namun, baginya, bermain di Olimpiade dan membela negara adalah sesuatu yang memiliki makna emosional dan motivasi tersendiri yang tidak bisa digantikan oleh turnamen lain.
Pada French Open 2025 yang baru saja selesai, Djokovic harus mengakui keunggulan Jannik Sinner, pemain peringkat satu dunia, dalam pertandingan semifinal. Sinner berhasil menaklukkan Djokovic dalam tiga set langsung dengan skor 6-4, 7-5, 7-6(3). Kekalahan ini menjadi salah satu tantangan yang memacu Djokovic untuk terus berlatih dan berkompetisi di level tertinggi.
Djokovic menekankan bahwa tenis di Olimpiade LA 2028 akan menjadi fokus utama dalam beberapa tahun mendatang. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Tennis Center Carson, sebuah pusat pelatihan berkelas dunia yang dikelola oleh United States Tennis Association (USTA) di California.
Dengan segala prestasi dan pengalaman yang dimilikinya, Djokovic bertekad untuk membuat penampilan terbaik pada Olimpiade berikutnya dan meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam dunia tenis internasional.
Baca Juga
Maria Tampil Dominan di Queen’s Club
Comments
Post a Comment